URGENSI PERBANDINGAN MADZHAB DALAM BERIBADAH
Memperbandingkan madzhab untuk mendapatkan dalil yang terkuat dan pendapat
yang lebih cocok diterapkan adalah suatu kewajiban dan mengamalkannya pun suatu
kewajiban. Meskipun sebagian ulama mutaakhirin berpendapat bahwa mengamalkan
hasil perbandingan akan mengakibatkan perpindahan madzhab, yang juga tidak
dibenarkan oleh mereka, tetapi pendapat mereka ini lemah, tidak berdasarkan dalil
yang kuat. Justru hasil studi perbandingan yang terbaik adalah mengamalkan apa yang
menurut pembanding paling kuat dalilnya, baik bagi pembanding sendiri maupun bagi
masyarakat umum.
Hukum yang didapatkan dari hasil perbandingan, tak lain merupakan hasil
penelitian yang objektif, sedang mengamalkan yang terkuat dalilnya adalah wajib
YANG HARUS DIPENUHI ORANG YANG MEMPELAJARI PERBANDINGAN
MAZHAB
1. Kewajiban Muqarin
Melakukan studi perbandingan mazhab ini tidak mudah sehingga tidak semua
orang dapat melakukannya, sebab studi ini akan mennetukan sikap setelah menilai
10 | Perbandingan Madzhab
Modul I
pendapat mazhab-mazhab untuk mengambil yang menurut pandangannya lebih
maslahat serta lebih kuat alasannya. Tugas ini menghendaki agar si muqarin itu
hendaklah memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan pandangan yang objektif disertai
penambilan pendapat mazhab yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan atas
kebenaran nisbat pendapat itu kepada mazhab yang diperbandingkan.
Di samping iu juga perlu didasari oleh sikap toleransi dan objektifitas serta
kesadaran akan tanggungjawabnya. Karena itu, seorang muqarin harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Memiliki sifat ketelitian dalam mengambil pendapat mazhab dari kitab-kitab
fiqih mu’tabar dan benar-benar dikenal.
2. Hendaknya mengambil/memilih dalil-dalil yang kuat dari setiap madzhab serta
tidak membatasi diri pada dalil-dalil yang lemah dalam menyelesaikan suatu
masalah.
3. Memiliki pengetahuan tentang asal usul dan kaidah yang dijadikan dasar oleh
setiap mazhab dalam mengambil dan melakukan hukum.
4. Mengetahui pendapat-pendapat ulama yang bertebaran dalam kitab-kitab fiqih
disertai dalil-dalilnya, dan harus pula mengetahui cara-cara mereka beristidlal
dan dalil-dalil yang mereka jadikan pegangan.
5. Hendaklah muqarin setelah mendiskusikan pendapat mazhab-mazhab tersebut
dengan dalil-dalilnya yang terkuat, mentarjih salah satunya secara objektif, tanpa
dipengaruhi oleh pendapat mazhabnya sendiri yang sudah benar-benar adil
tanpa dipengaruhi apapun selain membela kebenaran dan keadilan semata.
2. Langkah-langkah Kajian dalam Fiqih Muqaran
Seorang peneliti fiqih muqaran idealnya harus menempuh lngkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menentukan masalah yag akan dikaji, umpamanya masalah “hukum bacaan
basmalah” pada awal fatihah di dalam shalat.
2. Mengumpulkan semua pendapat fuqaha yang menyangkut dengan masalah
tersebut dengan meneliti semua kitab-kitab fiqih dalam berbagai mazhab.
3. Mengumpulkan semua dalil dan jihat dalalahnya yang menjadi lanadasan semua
pendapat yang dikutip, baik dalil-dalil itu berupa ayat Al-Qur’an atau As-Sunnah,
ijma dan qiyas aaupun dalil-dalil lain.
4. Meneliti semua dalil, untuk mengetahui dalil-dalil yang dhaif agar dapat dibuang
dan untuk mengetahui dalil-dalil yang kuat serta shah untuk dianalisa lebih
lanjut.
5. Menganalisa dalil dan mendiskusikan jihat jihat didalalamnya, untuk mengetahui
apakah dalil-dalil itu telah tepat digunakan pada tempatnya dan didalalamnya
Perbandingan Madzhab | 11
Pengertian & Sejarah
memang menunjukkan kepada hukum dimaksud, ataukah ada kemungkinn
alternative yang lain.
6. Menelusuri hikmah-hkmah yang terkandung di belakang perbedaan itu, untuk
dimanfaatkan sebagai rahmat Allah SWT.
7. Untuk mengevaluasi kebenaran-kebenaran pendapat yang terpilih itu, perlu
dikaji sebab-sebab terjadinya pendapat yang pada prinsipnya tidak keluar dari
empat sebab ulama
Memperbandingkan madzhab untuk mendapatkan dalil yang terkuat dan pendapat
yang lebih cocok diterapkan adalah suatu kewajiban dan mengamalkannya pun suatu
kewajiban. Meskipun sebagian ulama mutaakhirin berpendapat bahwa mengamalkan
hasil perbandingan akan mengakibatkan perpindahan madzhab, yang juga tidak
dibenarkan oleh mereka, tetapi pendapat mereka ini lemah, tidak berdasarkan dalil
yang kuat. Justru hasil studi perbandingan yang terbaik adalah mengamalkan apa yang
menurut pembanding paling kuat dalilnya, baik bagi pembanding sendiri maupun bagi
masyarakat umum.
Hukum yang didapatkan dari hasil perbandingan, tak lain merupakan hasil
penelitian yang objektif, sedang mengamalkan yang terkuat dalilnya adalah wajib
YANG HARUS DIPENUHI ORANG YANG MEMPELAJARI PERBANDINGAN
MAZHAB
1. Kewajiban Muqarin
Melakukan studi perbandingan mazhab ini tidak mudah sehingga tidak semua
orang dapat melakukannya, sebab studi ini akan mennetukan sikap setelah menilai
10 | Perbandingan Madzhab
Modul I
pendapat mazhab-mazhab untuk mengambil yang menurut pandangannya lebih
maslahat serta lebih kuat alasannya. Tugas ini menghendaki agar si muqarin itu
hendaklah memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan pandangan yang objektif disertai
penambilan pendapat mazhab yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan atas
kebenaran nisbat pendapat itu kepada mazhab yang diperbandingkan.
Di samping iu juga perlu didasari oleh sikap toleransi dan objektifitas serta
kesadaran akan tanggungjawabnya. Karena itu, seorang muqarin harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Memiliki sifat ketelitian dalam mengambil pendapat mazhab dari kitab-kitab
fiqih mu’tabar dan benar-benar dikenal.
2. Hendaknya mengambil/memilih dalil-dalil yang kuat dari setiap madzhab serta
tidak membatasi diri pada dalil-dalil yang lemah dalam menyelesaikan suatu
masalah.
3. Memiliki pengetahuan tentang asal usul dan kaidah yang dijadikan dasar oleh
setiap mazhab dalam mengambil dan melakukan hukum.
4. Mengetahui pendapat-pendapat ulama yang bertebaran dalam kitab-kitab fiqih
disertai dalil-dalilnya, dan harus pula mengetahui cara-cara mereka beristidlal
dan dalil-dalil yang mereka jadikan pegangan.
5. Hendaklah muqarin setelah mendiskusikan pendapat mazhab-mazhab tersebut
dengan dalil-dalilnya yang terkuat, mentarjih salah satunya secara objektif, tanpa
dipengaruhi oleh pendapat mazhabnya sendiri yang sudah benar-benar adil
tanpa dipengaruhi apapun selain membela kebenaran dan keadilan semata.
2. Langkah-langkah Kajian dalam Fiqih Muqaran
Seorang peneliti fiqih muqaran idealnya harus menempuh lngkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menentukan masalah yag akan dikaji, umpamanya masalah “hukum bacaan
basmalah” pada awal fatihah di dalam shalat.
2. Mengumpulkan semua pendapat fuqaha yang menyangkut dengan masalah
tersebut dengan meneliti semua kitab-kitab fiqih dalam berbagai mazhab.
3. Mengumpulkan semua dalil dan jihat dalalahnya yang menjadi lanadasan semua
pendapat yang dikutip, baik dalil-dalil itu berupa ayat Al-Qur’an atau As-Sunnah,
ijma dan qiyas aaupun dalil-dalil lain.
4. Meneliti semua dalil, untuk mengetahui dalil-dalil yang dhaif agar dapat dibuang
dan untuk mengetahui dalil-dalil yang kuat serta shah untuk dianalisa lebih
lanjut.
5. Menganalisa dalil dan mendiskusikan jihat jihat didalalamnya, untuk mengetahui
apakah dalil-dalil itu telah tepat digunakan pada tempatnya dan didalalamnya
Perbandingan Madzhab | 11
Pengertian & Sejarah
memang menunjukkan kepada hukum dimaksud, ataukah ada kemungkinn
alternative yang lain.
6. Menelusuri hikmah-hkmah yang terkandung di belakang perbedaan itu, untuk
dimanfaatkan sebagai rahmat Allah SWT.
7. Untuk mengevaluasi kebenaran-kebenaran pendapat yang terpilih itu, perlu
dikaji sebab-sebab terjadinya pendapat yang pada prinsipnya tidak keluar dari
empat sebab ulama
Mantab bang tapi ga ada rujukannya....
BalasHapus