Rabu, 22 April 2015

Masa Neontal Lengkap

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seorang individu dalam rentang kehidupannya di dunia ini harus melalui berbagai macam fase atau masa seiring perkembangan usia mereka. Dalam setiap fase memiliki tugas-tugas perkembangan masing-masing, hal ini berbeda antara fase satu dengan fase yang lainnya. Masing-masing individu dituntut untuk dapat menyelesaikan setiap tugas perkembangannya sesuai dengan tahapan fase yang dilaluinya dan rentang usia yang sudah ditentukan pada tiap fase tersebut.
Seorang individu dapat dikatakan normal atau bahagia apabila ia dapat menyelesaikan tugas perkembangannya dengan tepat waktu. Apabila individu tersebut tidak dapat atau mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya, maka individu tersebut akan mengalami gangguan atau ketidakbahagiaan baik dalam aspek fisik, kognitif, emosi, sosial, maupun spiritualnya.
Dari seluruh fase yang terjadi selama rentang kehidupan, salah satu fase yang memegang pernan penting dalam perkembangan seorang individu adalah masa bayi. Masa bayi disebut sebagai salah satu fase terpenting karena selama masa ini seorang individu mulai belajar dan memahami berbagai macam hal-hal dan pengalaman baru tentang dirinya. Banyak macam tugas perkembangan yang harus diselesaikan seorang individu pada masa ini. Sekalipun demikian, masa ini bukanlah suatu masa yang berbahaya bagi perkembangan individu.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi periode neonatal dan masa bayi (baby hood)?
2.      Apa saja ciri-ciri periode neonatal dan masa bayi (baby hood)?
3.      Bagaimana perkembangan masa bayi infancy (penyesuaian)?
4.      Apa saja bahaya-bahaya pada masa bayi (baby hood)?
C.    Tujuan
1.      mengetahui definisi periode neonatal dan masa bayi (baby hood)
2.      menegtahui cirri-ciri periode neonatal dan masa bayi (baby hood)
3.      mengetahui perkembangan masa bayi infancy (penyesuaian)
4.      mengetahui bahaya-bahaya pada masa bayi
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Periode Neonatal (lahir sampai 10 – 14 hari)
Masa ini adalah periode bayi yang baru lahir atau neonate (berasal dari kata Yunani “neos” yang berarti “baru” dan kata kerja Latin “nascor” yang berarti “dilahirkan”). Selama waktu ini, bayi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang seluruhnya baru di luar rahim ibu. Masa ini dimulai dari kelahiran dan berakhir pada saat bayi menjelang dua minggu. Walaupun singkat masa bayi ini pada umumnya diibagi menjadi dua periode, yaitu periode portunate dan periode neonate. Periode partunate (mulai saat kelahiran sampai lima belas dan tiga puluh menit sesudah kelahiran). Periode ini dimulai dari keluarnya janin dan berakhir setelah tali pusar dipotong dan diikat. Sampai hal ini selesai dilakukan, bayi masih merupakan pascamatur yaitu lingkungan diluar tubuh ibu. Dan periode neonate (dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai hingga akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur) setelah itu bayi adalah individu yang terpisah. Penyesuaian bayi neonatal bersifat radikal sebelum melanjutkan kemajuan perkembangan mereka.
Empat penyesuaian yang harus dilakukan bayi neonatal sebelum dapat melanjutkan perkembangan mereka yaitu 1) perubahan suhu (didalam rahim suhunya tetap 100  F sedangkan dirumah atau dirumah sakit berkisar 60-70 F), 2) bernafas (kalau tali pusar diputus, bayi mulai bernafas sendiri), 3) menghisap dan menelan. Refleks ini belum berkembang pada waktu lahir dan bayi seringkali tidak cukup memperoleh makanan yang diperlukan sehingga berat badannya menurun, dan 4) pembuangan (alat pembuangan mulai berfungsi setelah dilahirkan sebelumnya dilakukan melalui tali pusar).
Tindakan pada bayi neonatal adalah bersegera mengadzaninya di telinga kanan dan mengiqomati pada telingan kiri sebagai bukti kasih sayang dan  menjaga kesucian agar terpelihara, dihawatirkan dewasanya nanti jika tidak diadzani dan diiqomati petumbuhan jiwanya akan terganggu dan cenderung mengikuti hawa nafsu. Dalam hadits Rasul Abu Rafi' berkata: " Saya melihat Rasulullah SAW beradzan di telinga Hasan bin Ali da waktu dia dilahirkan oleh Fatimah R.A". (H.R Abu dawud, At-Tarmidzi, hadits sahih). Setelah itu dianjurkan untuk diberi manisan dan mendo'akannya sebagai stimulir sebelum bayi menyusu pada ibunya. Dari Abu Musa berkata, " Saya mempunyai anak lalu saya mendatangi Nabi Saw dengan membawanya. Beliau memberinya nama dengan Ibrahim, selanjutnya beliau menggosok langit-langit mulut anakku dengan kurma (yang telah di mamahnya, mendoakan berkah untuknya, lalu menyerahkannya kepadaku,"  (HR Al-Bukhari, Muslim)
Hal lain yang perlu dilakukan adalah memberinya nama yang  baik yang bertujuan agar si anak kelak jadi dewasa akan memahami kasih sayang orang tuanya. Sehingga menumbuhkan sikap percaya diri namun jika namanya jelek akan mempengaruhi jiwanya, dia menjadi minder atau bahkan menjadi orang yang pendendam bagi orang tua yang memberinya nama yang buruk. Rasulullah bersabda" Hak anak (yang wajib dipenuhi) oleh orang tuanya adalah memberinya nama yang  baik dan memperbaiki adabnya (perilakunya)," (Al-Jami' Ash-Shaghir, hal 137).
Pada hari ketujuh diwajibkan bagi yang mampu untuk mengadakan akikah untuk si anak agar tertanam pada diri anak sikap kedermawanan kelak jika dia sudah dewasa, Rasul bersabda: "Setiap anak adalah tergadai dengan akikahnya (terhalang mendapat syafa'at anaknya) yang disembelih di hari ketujuh, diberi nama dan dicukur rambut kepalanya." (HR Abu Dawud, Al-Nasa'I dan Al-Tirmidzi). Selain akikah juga disunatkan menghitankan anak. Rasul bersabda,  "Rasulullah berakikah untuk Hasan dan Husain dan menghitankan keduanya pada hari ketujuh (dari kelahirannya)." (HR Baihaqi, hadits sahih).
 Diantara manfa'at khitan (pemotongan kulup zakar) adalah: 1) membersihkan lemak yang tertimbun didalamnya dan menghilangkan bau, 2) Jarang sekali orang yang berkhitan terkena penyakit kanker karena penyakit kanker itu terjadi pada orang yang kulubnya menyempit (tidak dikhitan), 3) Menjauhkan dari penyakit ngompol sebab tertekannya saraf yang sumbernya kulub menyempit, 4) Lebih banyak melakukan jimak dengan waktu yang lama. Dalam arti mampu menahan keluarnya sperma dan merasakan kenikmatan.
B.     Ciri-ciri Periode Neonatal
Setiap periode dalam rentang kehidupan ditandai oleh gejala perkembangan tertentu yang membedakannya dari periode-periode yang mendahuluinya atau yang mengikutinya. Ada beberapa gejala yang dapat dikaitkan dengan periode lain, tetapi ada yang muncul dalam bentuk yang berbeda selama masa bayi neonatal atau bayi yang baru lahir. Berikut ini lima ciri penting dari periode bayi:
a.       Masa Bayi Neonatal Merupakan Periode Tersingkat Dari Semua Periode Perkembangan.
Masa ini dimulai dari kelahiran dan berakhir menjelang pada saat bayi menjelang dua minggu. Periode yang tersingkat dari semua periode perkembangan yang ada. Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan dengan kehidupan diluar rahim ibu, dimana ia telah hidup selama kurang lebih sembilan bulan.
Menurut kriteria medis, penyesuaian ini akan berakhir pada saat tali pusar lepas dari pusarnya. Menurut kriteria fisiologis berakhir pada saat bayi gemuk kembali setelah bayi kehilangan berat badan  sesudah dilahirkan. Menurut kriteria psikologis berakhir pada saat bayi mulai menunjukkan tanda-tanda kemajuan perkembangan prilaku. Sekalipun pada umumnya bayi menyelesaikan penyesuaian ini dalam dua minggu  atau sedikit lebih cepat, tetapi bagi bayi yang sulit lahir atau lahir sebelum waktunya memerlukan waktu penyesuaian yang lebih lama.
b.      Masa Bayi Neonatal Merupakan Masa Terjadinya Penyesuaian Yang Radikal.
Meskipun rentang kehidupan manusia secara resmi dimulai pada saat kelahiran, kelahiran merupakan suatu gangguan pada pola perkembangan yang dimulai pada saat pembuahan. Ini adalah suatu peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Seperti halnya semua peralihan, diperlukan penyesuaian diri bayi. Bagi beberapa bayi penyesuaian mudah dilakukan, namun bagi bayi yang lain terasa sulit dan mengalami kegagalan. Miller mengatakan, “Dalam seluruh kehidupannya, tidak pernah terjadi perubahan lokasi yang angat tiba-tiba dan sangat menyeluruh”
c.       Masa Bayi Neonatal Merupakan Masa Terhentinya Perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama periode pranatal tiba-tiba terhenti pada kelahiran. Kenyataan seringkali terjadi sedikit kemunduran, sepeti berkurangnya berat badan dan kecenderungan menjadi kurang sehat dibandingkan dengan pada saat dilahirkan. Biasanya, kemunduran yang sedikit ini berlangsung beberapa hari sampai seminggu, dan setelah itu bayi mulai meningkat lagi. Pada akhir periode bayi, keadaan perkembangan bayi kembali biasa seperti keadaan pada waktu ia dilahirkan. Terhentinya pertumbuhan dan perkembangan yang merupakan ciri periode ini disebabkan oleh pentingnya melakukan perkembangan radikal pada lingkungan pascanatal. Sekali penyesuaian ini terjadi, bayi kembali melanjutkan petumbuhan dan perkembangannya.
d.       Masa Bayi Neonatal Awal Dari Perkembangan Selanjutnya.
Tidak ada kemungkinan untuk meramalkan secara tepat bagaimana perkembangan individu dimasa depan berdasarkan perkembangan yang tampak pada waktu dilahirkan.
e.       Periode Berbahaya Pada Masa Bayi Neonatal.
Masa bayi neonatal periode yang berbahaya, baik secara fisik maupun psikologis, Secara fisik periode ini berbahaya karena sulitnya mengadakan penyesuaian diri secara radikal yang penting pada lingkungan yang sangat baru dan sangat berbeda. Hal ini terbukti dengan tingginya tingkat kematian.
Secara psikologis, masa bayi merupakan saat terbentuknya sikap dari orang-orang yang berarti bagi bayi. Kebanyakan sikap yang terbentuk sepanjang periode pranatal dan mungkin berubah secara radikal setelah bayi dilahirkan, tetapi beberapa di antaranya relatif menetap atau semakin kuat bergantung pada kondisi pada Saat kelahiran dan pada mudah atau sulitnya penyesuaian antara bayi dan orang tua.
C.    Perkembangan Masa Bayi Infancy (penyesuaian)
a.         Perkembangan Fisik
Ø  Ukuran
Pada saat dilahirkan berat rata-rata 7,5 pon dan panjang rata-rata 19,5 inci. Pada janin yang lebih aktif dalam perbandingan berat badan dan tinggi lebih kecil dibandingkan dengan janin yang tidak terlampau aktif dalam akhir periode janin. Pada umumnya bayi laki-laki lebih panjang dan lebih berat daripada bayi perempuan. terdapat perbedaan individual yang mencolok antara bayi laki-laki dan perempuan.
Ø  Anggota Tubuh Bayi
Otot-otot bayi yang baru lahir umumnya halus, kecil dan tidak terkendali. Pada saat dilahirkan hanya sedikit perkembangan otot leher dan lengan. contoh Tulang, seperti halnya otot, juga halus dan lentur. Karena begitu lunaknya, tulang-tulangnya gampang retak dan patah. Kulitnya halus dan gampang terkena bisul. Dagingnya kuat dan elastis. Kulit bayi putih menjadi lebih terang karena pertumbuhannya lebih lama, sedangkan kulit bayi-bayi yang bukan kulit putih gelap warnanya.
Ø  Proporsi Fisik
Bayi yang baru lahir bukanlah miniatur orang dewasa. kepala kira-kira seperempat dari panjang tubuh. kepala orang dewasa kira-kira sepertujuh dari panjang tubuh. Daerah tengkorak,  daerah di atas mata perbandingannya lebih besar dari pada bagian kepala lainnya. Sedangkan dagu merupakan bagian yang sangat kecil. Sebaliknya ukuran mata hampir sempurna. Hidung sangat kecil dan hampir rata sedangkan mulut yang kecil kelihatan seperti celah kalau bibirnya sempit.
Lehernya sangat pendek sehingga hampir tidak terlihat, dan kulit leher biasanya tebal atau berlipat-lipat. Bahu sempit sedangkan perut besar buncit. Lengan dan tungkai bayi sangat pendek dibandingkan dengan kepala dan badan. tangan dan kakinya kecil.
Ø  Fungsi Fisiologis
Karena susunan syaraf otonom belum berkembang pada waktu dilahirkan, bayi tidak mampu mempertahankan keseimbangan (homeostatis) yang merupakan salah satu penyebab tingkat kematian tinggi pada saat ini.
Dengan tangisan bayi pada waktu dilahirkan, paru-paru dipompa dan pernapasan dimulai. Banyaknya pernapasan pada mulanya berkisar antara empat puluh sampai empat puluh lima gerakan pernapasan setiap menit pada akhir minggu pertama, biasanya menurun sampai kira-kira tiga puluh lima setiap menit dan lebih stabil dari pada permulaan.
Denyut jantung bayi yang baru lahir lebih cepat dari denyut jantung orang dewasa karena jantung bayi lebih kecil dari pembuluh nadi. Kalau gerakan tubuh dibatasi dengan membungkus tubuh bayi, maka denyut jantung akan menjadi stabil. Akibatnya, bayi menjadi lebih tenang, tidur lebih banyak dan mempunyai denyut jantung lebih rendah. Pada bayi yang sehat, suhu tubuh lebih tinggi dan lebih banyak berubah dari suhu orang dewasa.
Gerakan refleks berupa menghisap terjadi bila bayi merasa lapar atau bila bibirnya disentuh. Terjadi juga peningkatan dalam menghisap dan jumlah makanan yang dihabiskan setiap harinya, sebagian disebabkan karena pematangan dan sebagian karena hasil belajar.
Irama lapar belum berkembang sampai beberapa minggu setelah lahir. Oleh karena itu, tuntutan lapar tidak teratur, tidak hanya dalam waktu antara makan tetapi juga banyaknya makanan yang dibutuhkan. Karena konstraksi lapar pada bayi lebih hebat dari pada orang dewasa, bayi benar-benar mengalami rasa sakit pada saat lapar.
Pembuangan kotoran mulai beberapa jam setelah lahir. Buang air terjadi pada saat terjaga dan bila bayi dalam keadaan tenang, biasanya dalam satu jam setelah makan.
Yang paling jelas terjadinya kekurang seimbangan fungsi fisiologis adalah dalam keadaan tidur. Tidur bayi terputus oleh beberapa saat terjaga yang singkat yang terjadi setiap dua atau tiga jam. Pada malam hari saat-saat terjaga ini lebih sedikit dan lebih singkat dibandingkan dengan siang hari. Selama periode neonatal terjadi pertambahan gerakan tubuh selama tidur dan juga pada saat terjaga.
Ada berbagai macam sikap tidur bayi, tetapi sikap yang khas adalah sikap yang sama dengan janin didalam kehidupan dalam rahim. Pada akhir bulan pertama, sikap ini biasanya berkurang karena bertambah kuatnya otot-otot bayi.
b. Aktivitas Bayi
Gerakan bayi tampak segera setelah janin keluar dari tubuh ibunya. Karena belum matangnya kondisi neurofisiologis bayi tidak dapat diharapkan bahwa gerakan-gerakannya terkoordinasi atau berarti. Gerakan-gerakannya juga tidak berhubungan dengan kejadian-kejadian dilingkungan atau dibawah kendali bayi. Ini adalah salah satu sebab dari ketidak berdayaan bayi yang baru lahir.
Ada dua kategori aktivitas bayi yaitu:
Ø  Aktivitas Menyeluruh
Kegiatan menyeluruh terjadi diseluruh tubuh bila salah satu bagian tubuh dirangsang sekalipun kegiatan yang paling menonjol terjadi pada daerah yang dirangsang.
Ø  Aktivitas Khusus
Aktivitas khusus meliputi bagian-bagian tubuh tertentu. Aktivitas ini termasuk gerak refleks, yang merupakan tanggapan yang tepat terhadap rangsangan indra khusus dan yang tidak berubah dengan pengulangan rangsangan yang sama, dan tanggapan umum yang menggunakan kelompok otot yang lebih besar daripada otot-otot yang terlibat dalam refleks-refleks dan yang dapat dibangkitkan rangangan dari luar maupun dari dalam.
c. Vokalisasi Bayi
Vokalisasi bayi neonatal dapat dibagi dalam dua kategori; suara tangis dan suara yang ekspolif. Selama masa neonatal dan bulan-bulan pertama dari masa bayi, tangis merupakan bentuk suara yang menonjol. Namun dari sudut pandang  dalam jangka panjang, sedangkan suara eksplosif adalah jenis suara yang lebih penting karena akhirnya mengembangkan kemampuan berbicara.
Biasanya, menangis dimulai pada saat lahir atau segera sesudah dilahirkan. Kadang-kadang dalam persalinan yang panjang dan sulit, janin akan menangis sekalipun masih berada dalam uterus. Menangis sebelum lahir jarang terjadi dan berbahaya, karena selalu ada kemungkinan bahwa janin akan tersumbat oleh cairan didalam rahim.
Menangis pada waktu lahir merupakan gerak refleks murni yang terjadi ketika udara masuk ke dalam tali suara yang menyebabkan tali suara bergetar. Tujuannya untuk memompa paru-paru sehingga memungkinkan pernapasan dan memberikan oksigen yang cukup untuk darah.
Setelah lahir, tangisan bayi menunjukkan perbedaan didalam tinggi suara, intensitas dan kontinuitasnya. Ostwald dan Peltzman melaporkan bahwa suara permulaan bayi dipengaruhi oleh jenis obat bius yang diberikan kepada ibunya dan oleh cepatnya tali pusar menjepit setelah dilahirkan. Karena adanya berbagai macam tangisan bayi, secara terbatas dapat diketahui apa yang dikehendaki bayi. Otwald menguraikan nilai sosial dan tangisan bayi:
”Tangisan bayi merupakan prilaku pertama yang mempunyai nilai sosial. Hal itu menandakan prilaku dari ketergantungan total pada satu makhluk-nya yaitu ibu yang hamil-pada berkemungkinan berkomunikasi dengan sekelompok manusia didalam limgkungan.... kelangsungan hidup manusia sampai tingkat tertentu bergantung pada kewajaran keluarnya dan tanggapan ibunya yang tepat terhadap bayi.”
d. Kemampuan Sensorik Bayi
Ø  Penglihatan
Bayi neonatal tidak buta, tetapi bidang penglihatannya hanya kira-kira setengah dari bidang penglihatan orang dewasa, karena batang mata belum berkembang kecuali disekitar fovea. Penglihatan warna sama sekali tidak ada atau sangat minimal karena sel kerucut mata belum berkembang. Karena kelemahan otot, bayi tidak dapat memusatkan kedua mata pada objek yang sama secara bersamaan dan akibatnya semua terlihat kabur.
Ø  Pendengaran
Ada anggapan bahwa pendengaran merupakan indra yang paling sedikit berkembang pada waktu kelahiran, sebagian disebabkan karena telinga yang tersumbat oleh cairan amniotik selama beberapa hari setelah lahir tidak memungkinkan gelombang suara masuk ke telinga dalam, dimana terletak sel-sel pendengaran dan sebagian disebabkan karena sel-sel itu hanya sebagian berkembang.
Ø  Penciuman
Sel-sel untuk penciuman yang terletak dibagian atas hidung telah berkembang pada waktu lahir.
Ø  Pengecapan
Karena pengecapan sangat dipengaruhi oleh penciuman dan karena sel-sel untuk pengecapan yang terletak dipermukaan lidah dan didaerah pipi telah berkembang maka pengecapan bayi sudah tajam.
Ø  Kepekaan organik
Kepekaan terhadap rasa lapar sudah sepenuhnya berkembang pada saat lahir dan konstraksi-konstraksi lapar terjadi pada hari pertama. Pada saat itu rasa haus juga sudah ada.
Ø  Kepekaan kulit
Alat indra untuk perabaan, tekanan dan suhu sudah berkembang pada saat lahir dan terletak dekat permukaan kulit.
e.       Kesadaran
Karena alat-alat indra yang penting relatif belum sepenuhnya berkembang yaitu mata dan telinga secara logis tidak dapat diharapkan bahwa bayi neonatal dengan teliti menyadari apa yang terjadi disekitarnya. Menurut James, kesadarannya lebih menyerupai “kebingungan yang yang berkembang dan berdengung”.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, semua bayi mengalami semacam kekacauan pada hari-hari pertama atau kedua setelah dilahirkan. Ini berarti bahwa mereka tidak sepenuhnya menyadari tentang apa yang terjadi disekitarnya. Lambat laun, setelah kegoncangan kelahiran mereka dan alat-alat indra mulai berfungsi lebih baik, mereka lebih sadar akan dunia sekitarnya.
f.       Kemampuan Belajar
Untuk belajar, individu harus menyadari apa yang diharapkan harus dilakukan. Lagipula, otak dan syaraf harus cukup berkembang untuk memungkinkan proses belajar. Kondisi demikian belum terdapat pada bayi neonatal.
g.      Emosi Bayi Neonatal
Melihat tidak adanya koordinasi yang merupakan ciri dari aktivitas bayi neonatal, tidaklah masuk akal untuk mengharapkan adanya emosi yang khusus, yang jelas, pada saat bayi dilahirkan Ciri yang menonjol dari keadaan emosi adalah tidak adanya tingkatan reaksi yang menunjukkan tingkat intensitas yang berbeda.
h.      Permulaan Kepribadian
Anak-anak yang dilahirkan dengan perbedaan sifat yang karakteristik yang tercermin dalam tingkat aktivitas dan kepekaan. Dari perbedaan ini akan berkembang pola kepribadian individual. Perbedaan individual tampak jelas pada saat kelahiran dan terlihat dalam reaksi terhadap makanan, dalam menangis, dalam aktivitas motorik, dan terutama dalam tidur.
D.    Pengertian Masa Bayi
Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan setelah periode bayi baru lahir selama dua minggu. Masa bayi sering dianggap sebagai keadaan tidak berdaya di mana bayi setiap hari belajar untuk semakin mandiri, sehingga di akhir masa bayi dikenal sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan.
Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya, meskipun seluruh masa anak-anak merupakan masa dasar. Banyak ahli berkeyakinan demikian, seperti Freud yang percaya bahwa penyesuaian diri yang kurang baik pada masa dewasa bermula dari pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak yang kurang baik.
E.     Ciri-Ciri Masa Bayi
Ciri-ciri tertentu masa bayi, meskipun sama dengan ciri-ciri periode-periode lain dalam rentang kehidupan, adalah sangat penting selama dua tahun masa bayi ini. Ciri-ciri tersebut membedakan masa bayi dari periode-periode sebelumnya dan sesudahnya. Berikut ini adalah ciri-ciri yang paling penting.
·         Masa Bayi adalah Masa Dasar yang Sesungguhnya
Ada empat hal yang menyebabkan masa ini dianggap penting, yaitu:
1.      Sifat-sifat mulai terbentuk entah baik atau buruk, entah bermanfaat atau berbahaya.
2.      Masa yang mudah untuk memperbaiki kekeliruan pemahaman.
3.      Kebiasaan yang mempengaruhi pribadi dan sosial.
4.      Tahap pembelajaran yang mudah diterima.
Meskipun seluruh masa anak-anak terutama tahun-tahun awal dianggap sebagai masa dasar, namun masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk.
·         Masa Bayi adalah Masa di Mana Pertumbuhan dan Perubahan Berjalan Pesat
Bayi berkembang pesat baik secara fisik atau psikologis. Pertumbuhan dan perubahan intelek akan berjalan sejajar dengan perubahan fisik dan bayi pun mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan cepatnya pertumbuhan ini, perubahan tidak hanya terjadi dalam penampilan tetapi juga dalam kemampuan. Bayi lambat laun menjadi tidak segemuk seperti pada hari dilahirkan dan anggota tubuh berkembang dalam perbandingan yang lebih baik terhadap kepala yang besar. Perubahan dalam perbandingan tubuh disertai dengan pertumbuhan tinggi dan berat tubuh. Meskipun pertumbuhan pesat terjadi pada seluruh periode bayi, namun yang terpesat adalah dalam tahun pertama.
·         Masa Bayi adalah Masa Berkurangnya Ketergantungan
Berkurangnya ketergantungan pada orang lain merupakan efek dari pesatnya perkembangan pengendalian tubuh yang memungkinkan bayi beradaptasi atau bergerak bebas.
·         Masa Bayi adalah Masa Meningkatnya Individualitas
Pada masa ini bayi dituntut untuk lebih mandiri dalam penampilan dan pola- pola perilaku maka bayi harus diperlakukan sebagai individu. Tidak dapat lagi semua bayi diharapkan tumbuh berdasarkan makanan yang sama atau adanya jadwal makan dan tidur yang sama. Tidak dapat diharapkan teknik-teknik latihan anak yang sama akan cocok untuk semua bayi. Sekalipun bayi belum mencapai ulang tahunnya yang pertama, kebanyakan orang tua mengetahui bahwa bayi adalah individu dan harus diperlakukan sebagai individu.
·         Masa Bayi adalah Permulaan Sosialisasi
Egosentrisme, yaitu diri bayi yang muda belia, cepat berubah menjadi keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok sosial dengan memprotes kalau dibiarkan sendiri selama beberapa waktu dan dengan mencoba memperoleh perhatian dari orang lain melalui segala macam cara yang dapat dilakukannya. Salah satu caranya adalah dengan perilaku akrab. Bayi lebih dapat mengandalkan perhatian dan kasih sayang ibu atau perhatian pengganti ibu daripada anggota-anggota keluarga lain atau orang-orang lain.
·         Masa Bayi adalah Permulaan Berkembangnya Penggolongan Peran Seks
Masa ini merupakan masa dimana bayi dididik untuk dikenalkan dengan kebiasaan menurut jenis kelaminnya masing-masing.sehingga bagi bayi perempuan terlihatlah secara otomatis kelemahanya yaitu suka menangis dan tanda lainnya. Sedangkan anak laki-laki, diberi pakaian warna biru, diselimuti dengan selimut biru dan kamarnya tidak diberi hiasan jumbai-jumbai dan karet-karet seperti kamar anak perempuan. Mainan mereka juga dipilihkan sesuai dengan jenis kelamin mereka masing-masing.
·         Masa Bayi adalah Masa yang Menarik
Bayi terlihat menarik mungkin dari bentuk tubuhnya dan apabila diberi selimut atau baju yang lucu akan semakin menarik. Jika sifat ketergantungan mereka semakin berkurang maka kemenarikan mereka juga berkurang.
·         Masa Bayi adalah Permulaan Kreativitas
Bayi memang lemah namun ia selalu belajar mengembangkan minat dan memulai kreativitas kemudian menyesuaikan diri dalam lingkungan.
·         Masa Bayi adalah Masa Berbahaya
Bahaya bisa terjadi kapan saja terutama pada masa bayi, karena bahaya ini dapat berupa fisik dan psikologis yang berakibat sangat fatal bagi perkembangn si bayi. Di antara bahaya-bahaya fisik, yang paling parah adalah penyakit dan kecelakaan karena sering menyebabkan ketidakmampuan atau bahkan kematian. Karena pola perilaku, minat, dan sikap terbentuk selama masa bayi, maka bahaya psikologis dapat terwujud kalau diletakkan dasar-dasar yang buruk pada masa ini.
F.      Bahaya-Bahaya dalam Perkembangan Masa Bayi
Karena masa bayi merupakan dasar, maka masa itu khususnya merupakan bahaya bagi bayi. Bahaya itu merupakan bahaya fisik dan psikologis atau keduanya. Dalam tahun pertama dalam masa bayi, bahaya fisik cenderung lebih banyak dan lebih parah daripada bahaya-bahaya psikologis. Dalam tahun kedua terjadi sebaliknya. Keduanya merupakan bahaya yang serius, jadi sedapat mungkin harus dicegah dan segala sesuatu harus dilakukan untuk memperkecil intensitasnya kalau memang bahaya itu terjadi.
1.      Bahaya Fisik
Beberapa bahaya fisik dalam perkembangan masa bayi antara lain sebagai berikut.
1.      Kematian
Meredith telah melaporkan bahwa kematian banyak terjadi selama tiga bulan daripada sesudahnya dan kurang lebih dari dua pertiganya terjadi dalam bulan pertama.
2.      Kematian Ranjang
Bayi yang kelihatan sehat dan normal kadang-kadang menjadi korban kematian mendadak dan tidak diduga. Sampai sekarang ilmu medis belum dapat mengetahui apa penyebab kematian yang disebut kematian ranjang. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa hal ini terjadi pada bayi yang mengalami ketidaknormalan pada pernafasan atau mempunyai kondisi tidak normal pada waktu lahir seperti sakit kuning. Kematian ini sering terjadi pada tahun pertama masa bayi daripada tahun kedua.
3.      Penyakit
Meskipun benar bahwa banyak kematian dalam bulan-bulan pertama disebabkan karena penyakit separti gastrointestinal atau komplikasi pernafasan, tetapi jumlah kematian yang dulu disebabkan karena penyakit parah sekarang jauh lebih berkurang karena sekarang bayi diberi suntikan dan vaksinasi untuk memperkebal tubuh tehadap penyakit.
4.       Kecelakaan
Pada tahun pertama kecelakaan tidak banyak terjadi karena bayi sangat terlindungi dalam tempat tidur. Namun dalam tahun kedua pada saat bayi dapat bergerak lebih bebas dan tidak sangat dilindungi, kecelakaan lebih sering terjadi.
5.      Kurangnya gizi
Kekurangan gizi dapat disebabkan karena kurang makan atau diet yang tidak seimbang, tidak saja dapat merusak pertumbuhan fisik tetapi juga merusak perkembangan mental. Kalau pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu anak tidak dapat mencapai potensi-potensi intelektualnya.
6.      Dasar untuk menjadi gemuk
Banyak orang tua menyamakan arti sehat dengan bayi yang montok dan mereka berusaha dengan segala macam cara agar anaknya gemuk. Berbagai telaah medis menunjukkan bahwa ada 3 periode kritis dalam perkembangan sel-sel lemak. Yang pertama 3 bulan sebelum kelahiran, yang ke 2 dalam 3 tahun pertama setelah lahir, dan yang ke 3 selama awal masa remaja.
2.      Bahaya yang Umum dalam Membentuk Kebiasaan Fisiologis
Beberapa bahaya yang umum dalam membentuk kebiasaan fisiologis antara lain sebagai berikut.
1.      Kebiasaan makan
Bayi yang menetek terlampau lama menunjukkan tanda-tanda tegang. Mereka lebih lama terlibat dalam kegiatan menghisap ibu jari. Lebih banyak mengalami kesulitan tidur dan lebih gelisah daripada bayi yang menetek lebih singkat.
2.      Kebiasaan tidur
Menangis, permainan yang berat dengan orang dewasa atau kegaduhan dapat membuat anak menjadi tegang dan sulit tidur. Jadwal tidur yang tidak memenuhi persyaratan membuat bayi tegang dan menolak tidur.
3.        Kebiasaan pembuangan
Kebiasaan ini tidak dapat dibentuk sebelum saraf dan otot-otot berkembang dengan baik. Mencoba melatih pembuangan terlampau awal membuat bayi tidak mau bekerja sama dalam membentuk kebiasaan ini kalau ia sudah matang nantinya.
3.      Bahaya Psikologis
Beberapa bahaya psikologis dalam masa bayi disebabkan oleh beberapa hal berikut.
1.      Bahaya dalam berbicara
Kelambatan dalam berbicara, seperti halnya kelambatan dalam pengendalian motorik menjadi serius dalam masa bayi karena pada masa ini diletakkan dasar- dasar untuk alat komunikasi. Kelambatan berbicara disebabkan karena beberapa hal, yang paling sering adalah tingkat intelegensi yang rendah, kurangnya perangsang (terutama dalam tahun pertama).
2.            Bahaya emosi
Terdapat empat bahaya psikologis umum yang sering muncul dalam hubungan  perkembangan emosi dalam masa bayi, yaitu:
·         Kurangnya kasih sayang
·         Tekanan
·         Terlampau banyak kasih sayang
·         Emosi yang kuat
3.            Bahaya sosial
Bahaya sosial yang utama adalah kurangnya kesempatan dan motivasi untuk belajar menjadi sosial. Karena kurangnya kesempatan dalam hubungan sosial dapat mempengaruhi  perkembangannya dalam pola sosialisasi. Yang juga berbahaya adalah penyakit sosial “malu”, bahwa sifat ini terbawa sejak bayi dimana mereka dihadapkan pada terlalu banyak orang asing dan pengasuh asing.
4.      Bahaya moralitas
Bahaya psikologis yang serius untuk perkembangan moral di masa depan terjadi bila bayi lebih banyak mendapatkan perhatian kalau dia melakukan sesuatu yang mengganggu atau melawan orang lain daripada kalau melakukan tindakan yang lebih diterima.
5.       Bahaya dalam perkembangan kepribadian
Konsep diri yang sedang berkembang merupakan cermin dari tanggapan bayi mengenai pandangan orang tentang dirinya.
6.      Bahaya bermain
Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan suatu mainan bagi si bayi. Karena ada beberapa mainan dapat menyebabkan luka pada si bayi jika ia tidak hati-hati dalam memainkannya.
Tabel Perkembangan Bayi 
Usia
Keterampilan-keterampilan Utama
Kerampilan-keterampilan yang akan dikuasai
Keterampilan-keterampilan lebih lanjut
1 bulan
    - Mengangkat kepala ketika berbaring tengkurap,
     - Merespon suara,.
      -Menatap wajah
     -Pandangan bayi untuk dapat mengikuti objek walaupun hanya beberapa saat.
      -Mengeluarkan suara: ooh dan aah
-Dapat melihat pola berwarna hitam-putih
      - Tersenyum, tertawa
       -Menahan kepala pada 45 derajat.
2 bulan
      Suara: coo dan gumamam
     -Dapat mengikuti benda lebih lama
     -Mulai  memperhatikan tangannya
     -Dapat mengangkat kepala dan menahannya untuk beberapa saat.
      Tersenyum, tertawa
      Menahan kepala pada posisi 45 derajat
      Dapat membuat gerakan-gerakan yang lebih teratur (lebih halus)
    Dapat menegakkan kepala dan menahannya agak lama
    Kaki sudah cukup kuat untuk menahan beban ringan
    Dapat mengangkat kepada dan bahu saat tidur dengan posisi tengkurap.
3 bulan
      Dapat mengenali wajah dan wangi tubuh orang yang biasa dekat dengannya (ibu )
      Dapat mengangkat kepala dan menahannya dengan stabil.
      Visual: dapat mengikuti obyek yang bergerak.
      Dapat berteriak, nyerocos, dan tertawa kecil (terkekeh)
      Memainkan ludah menjadi gelembung (balon)
      Dapat mengenali suara orang-orang terdekat.
      Dapat melakukan mini push-up.
    Dapat berguling, dari tengkurap menjadi terlentang
    Dapat berespon terhadap suara keras
    Dapat mengarahkan kedua tangan untuk memegang mainan.
4 bulan
      Tersenyum,tertawa
      Dapat mengangkat beban pada kakinya
      Tertawa kecil (terkekeh) bila Anda berbicara dengannya
          Dapat menggenggam mainan
         Berguling, dengan posisi dari belakang ke depan
        Meniru suara : “baba”, “dada”
       Tumbuh gigi pertama
        Mulai siap untuk makanan lunak selain ASI.
5 bulan
      Dapat membedakan warna-warna dasar (mencolok)
      Mulai bermain dengan tangan dan kakinya.
      Dapat mengenali namanya, terutama bila dipanggil
      Berespon terhadap suara-suara baru yang datang padanya
      Dapat berguling dari tengkurap ke depan dan sebaliknya.
    Mulai dapat duduk sendiri beberapa saat.
    Mulai memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya.
    Mulai muncul kecemasan akan perpisahan dengan orang terdekat (biasanya orangtua)
6 bulan
      Dapat menoleh ke arah suara-suara baik benda maupun orang-orang di sekitarnya.
      Menirukan suara atau bunyi-bunyian.
      Berguling dari tengkurap ke terlentang dan sebaliknya.
      Sudah siap untuk makan makanan lunak (tidak ASI Ekslusif lagi).
      Dapat duduk sendiri tanpa sandaran.
      Senang memasukkan benda-benda ke mulutnya.
      Dapat memindahkan objek dari tangan satu ke tangan lainnya. (misal: dari tangan kiri ke tangan kanan).
    Dapat melambaikan tangan (lambaian goodbye)
    Dapat berdiri dengan berpegangan pada benda-benda di sekitarnya.
    Dapat membenturkan dua objek (misalnya: mainannya saling dibenturkan)
    Mulai mengerti benda-benda yang dipegangnya.
8 bulan
      Dapat berkata ”mama” dan ”dada”, kepada kedua orang tuanya (namun tidak spesific mama untuk ibu, dada untuk ayah).
      Dapat  memindahkan benda atau mainan dari tangan yang satu ke tangan yang lainnya.
      Berdiri dengan berpengangan
      Merangkak
      Dapat menunjuk benda
     Mencari benda-benda yang disembunyikan.
    Belajar untuk berdiri sendiri.
    Dapat mengambil benda dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk (seperti menjepit).
    Mulai dapat mengekspresikan keinginannya dengan bahasa tubuh (misalnya meminta susu dengan menunjuk tempat susu).
9 bulan
     Dapat berdir  dengan berpegangan.
      Mulai mengoceh.
     Mulai mengenali & mengetahui benda-benda disekitarnya.
      Mulai mengeksplorasi/ berjalan sambil berpegangan.
      Dapat minum dari gelas bertutup (sippy cup-gelas bertutup yang ujung tutupnya bercorong bolong-bolong seperti dot)
     Dapat makan dengan menggunakan tangannya sendiri.
      Dapat membeturkan dua benda yang ada ditangannya.
    Bermain ciluk ba
    Dapat mengatakan ’mama’ dan ’dada’ dengan tepat (mama kepada ibu dan dada ke ayah)
10 bulan
      Melambaikan tangan (goodbye)
      Mengambil benda dengan ibu jari dan telunjuk seperti menjepit (menjumput)
      Dapat merangkak dengan baik.
      Mengatakan ’mama’ dan ’dada’ dengan tepat.
      Dapat mengekspresikan keinginannya dengan gerakan
    Dapat berdiri sendiri dalam beberapa saat
    Dapat menaruh barang ke dalam tempat tertentu (misalnya kotak)
11 bulan
      Mengatakan ’mama’ dan ’dada’ dengan tepat.
      Bermain ciluk ba
      Dapat berdiri sendiri untuk beberapa detik.
      Mengeksplorasi sekitarnya
      Mulai mengerti ’tidak’ dan instruksi singkat lainnya (misalnya ambil,  itu)
      Mulai suka menaruh atau memindahkan benda ke dalam tempat tertentu (misalnya kotak)
    Mengatakan 1 kata lain selain ’mama’ dan ’dada’
    Dapat membungkuk dari posisi berdiri.
12 bulan
      Meniru orang lain
      Menyatakan keinginan dengan gerakan tubuh (seperti menunjuk, menggeleng, mengangguk)
      Mulai berjalan beberapa langkah
      Mengatakan 1 kata lain selain ’mama’ dan ’dada’
    Berjalan sendiri
    Membuat coretan dengan crayon
    Mengatakan 2 kata lain selain ’mama’ dan ’dada’
13 bulan
      Menggunakan dua kata secara tepat seperti kata ’hai’ dan bye (dadah).
      Mengambil· benda sambil membungkuk
      Senang melihat bayangannya (misalnya bercermin)
      Dapat menahan tangan dan kakinya untuk membantu orang lain memakaikan pakaian padanya.
    Menggabungkan kata dan gerakan untuk menyatakan keinginannya (misalnya susu sambil menunjuk tempat susu)
    Dapat menggelindingkan· bola.
14 bulan
      Makan dengan· tangan
      Dapat· mengambil benda dari kotak/ mengosongkan kotak
      Meniru orang· lain
      Sudah dapat· berjalan dengan ditatah
      Meniru· permainan
      Menunjuk· anggota badannya saat ditanya (misalnya: dapat menunjuk kepala, telinga)
      Dapat· merespon perintah yang datang padanya (misalnya: cium ibu)
    Dapat menggunakan sendok· atau garpu.
    Dapat memasangkan tutup· dengan tempatnya.
    Dapat mendorong atau· menarik mainan sambil berjalan.
15 bulan
      Bermain· dengan bola
      Menguasai 3· kata dan sering digunakan
      Berjalan· mundur
      Membuat· coretan-coretan dengan menggunakan crayon
      Dapat berlari·
      Mengadopsi· kata ’tidak’ sebangai kata favorit.
    Minta diambilkan· barang-barang
    Dapat meletakan jari· didepan mulutnya dan mengatakan ’shh’
16 bulan
      Dapat· membalik halaman buku.
      Cenderung· temper tantrum bila frustrasi/marah
      Memiliki· benda tertentu yang selalu ingin dipegangnya.
      Mulai belajar· mendaki/menaiki sesuatu
      Dapat· menumpuk 3 balok
      Menggunakan· sendok atau garpu
      Belajar cara· yang tepat untuk menggunakan benda tertentu (misalnya telepon)
    Dapat membuka salah satu· bajunya sendiri (misalnya celana atau kaus).
    Mulai susah makan /· rewel/banyak maunya
    Tidur siang satu kali.·
17 bulan
      Mulai· menggunakan 6 kata secara teratur
      Senang· bermain pura-pura (misalnya: bermain menjadi superman)
      Senang· mengendarai mainan.
      Memberi makan· boneka
      Ucapannya· mulai jelas
      Dapat· melempar bola dengan lebih baik.
    Berjoget mengikuti musik·
    Dapat mengelompokkan· mainan berdasarkan warna, ukuran atau benutknya
    Dapat menendang bola ke· depan.
18 bulan
      Mau membaca· buku sendiri
      Membuat· coretan-coretan
      Dapat· membentuk kalimat dengan 2 kata (misalnya: mau makan)
      Dapat sikat· gigi dengan bantuan
      Dapat· menumpuk 4 balok.
    Dapat melempar bola· dengan ayunan yang tinggi.
    Dapat membongkar pasang· mainan
    Mulai menunjukkan· kesiapan untuk melakukan toilet training.
19 bulan
      Dapat· menggunakan sendok dan garpu
      Berlari·
      Melempar bola· dengan ayunan kecil
      Menikmati membantu orang-orang disekitar (misalnya menyapu, mengambil barang)
      Mengerti· hampir 200 kata
      Dapat· mengenali bila melakukan kesalahan (misalnya memanggil kucing sebagai ayam)
    Dapat mencuci tangan dan· mengeringkannya dengan bantuan orang lain.
    Dapat menunjuk gambar· atau benda tersebut ketika disebutkan namanya.
    Dapat mengenali ketika ingin buang air kecil.
20 bulan
      Memberi makan boneka
      Dapat mencopot bajunya sendiri
      Dapat membuang benda dengan mencontoh orang lain (misalnya membuat sampah).
      Belajar kata-kata baru 10 atau lebih dalam 1 hari.
      Dapat menaiki tangga (namun mungkin tidak dapat turun)
    Mungkin mulai mengeksplorasi alat kelaminnya.
    Menggambar garis lurus.
    Dapat menyebutkan beberapa anggota badannya.
21 bulan
      Dapat menaiki tangga
      Dapat membuat tujuan yang mudah misalnya memutuskan untuk menaruh mainan ditempat tertentu
      Melempar bola dengan ayunan tinggi/kuat
      Menendang bola
      Menyusun 6 balok
    Menyebutkan nama gambar tertentu pada buku
    Dapat menuruni tangga
22 bulan
      Menendang bola
      Dapat mengikuti 2 instruksi yang diberikan padanya (misalnya ambil bolanya dan berikan ke ibu)
      Dapat menyusun puzzle sederhana
      Menggambar garis lurus
      Menyebutkan beberapa anggota tubuhnya.
     Dapat memakai baju yang longgar
    Mungkin siap untuk tidur ditempat yang lebih besar
    Memahami konsep kebalikan. Misalnya tinggi vs pendek
23 bulan
      Dapat menyebutkan gambar dalam sebuah buku
      Dapat menggunakan 50-70 kata-kata.
      Dapat membuka pintu
      Dapat menyanyikan lagu/melodi sederhana
      Mulai tertarik untuk bermain dengan anak lain.
    Membicarakan diri sendiri (seperti apa yang disukai, tidak disukai)
    Sering bertanya ’kenapa?’
24 bulan
      Dapat menyebutkan sedikitnya 6 anggota tubuhnya
      Setengah dari perkataannya mulai dapat dipahami.
      Dapat mengucapkan kalimat dari 2-3 kata
      Berbicara tentang dirinya sendiri
     Mengatur benda-benda
 B  berdasarkan kategorinya
      Dapat berjalan menuruni tangga
    Mulai mengerti konsep abstrak seperti ’nanti’ atau ’sebentar lagi’.
    Mulai menyadari adanya perbedaan jender laki-laki dengan perempuan.
    Belajar melompat.
25-26 bulan
      Dapat menyusun 6 balok
      Cara berjalan lebih halus.
      Menggunakan kata ganti orang seperti saya, kamu
      Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
    Dapat mengucapkan kata-kata dengan jelas
    Dapat menggambar garis vertikal.
27-28 bulan
      Melompat dengan kedua kaki
      Dapat membuka pintu
     Mengerti/memahami istilah.
       Misalnya besar, halus, dll
      Menggambar garis vertikal.
    Mulai mengenali alfabet.
    Dapat berdiri dengan satu kaki. (keseimbangan)
29-30 bulan
      Menggosok gigi dengan bantuan orang lain
      Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
      Dapat menggambar lingkaran
      Dapat berdiri dengan satu kaki (keseimbangan)
    Dapat memakai kaus
    Menyebutkan 1 warna
    Menyebutkan 1 nama teman
31-32 bulan
      Dapat menyebutkan namanya sendiri
      Menggambar lingkaran
      Memakai kaus snediri
      Dapat berdiri dengan satu kaki bergantian untuk beberapa saat.
      Mengenali alfabet
      Menggosok gigi sendiri
    Menggunakan 2 kata sifat
    Dapat menggambar silang
    Dapat menunjuk benda bila orang lain menyebutkan fungsinya (misalnya bila ibunya bilang mana tempat untuk minum? Dia dapat menunjuk gelas)
33-34 bulan
      Dapat menyebutkan 1 jenis warna
      Dapat menyebutkan 1 nama temannya
      Dapat mengikuti percakapan sederhana.
      Dapat naik dan turun tangga dengan kaki kanan dan kiri.
      Mulai mengunakan istilah diatas, didalam, disana.
      Perkataan sudah lebih jelas (75% dapat dimengerti).
      Dapat menyusun 8 blok.
    Dapat melakukan toilet training (diminta untuk pipis atau buang air besar) di siang hari.
    Dapat menggoyang-goyangkan ibu jari (jempol).
    Dapat mengekspresikan berbagai emosi (misalnya marah, senang, sedih, takut dsb).
    Dapat menggambar· stick figure (gambar orang yang terdiri dari lingkaran dan garis silang saja)
35-36 bulan
      Dapat mengenali kegunaan 2 benda
      Dapat membuat kalimat yang terdiri dari 3-4 kata.
      Dapat menyebutkan 2 kegiatan seperti melompat dan meloncat.
      Dapat melompat di tempat dan melompati sesuatu.
      Dapat mengikuti 2 atau 3 perintah/permintaan.
      Dapat berpisah dari orang tuanya.
      Dapat mengendarai sepeda roda 3.
    Dapat berdiri diatas satu kaki dengan bergantian selama 3 detik.
    Dapat berpakaian sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Masa Neonatal, Masa ini dimulai dari kelahiran dan berakhir pada saat bayi menjelang dua minggu. Walaupun singkat masa bayi ini pada umumnya diibagi menjadi dua periode, yaitu periode portunate dan periode neonate. Periode partunate (mulai saaat kelahiran sampai lima belas dan tiga puluh menit sesudah kelahiran). Periode ini dimulai dari keluarnya janin dan berakhir setelah tali pusar dipotong dan diikat. Sampai hal ini selesai dilakukan, bayi masih merupakan pascamatur yaitu lingkungan diluar tubuh ibu. Dan periode neonate (dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai hingga akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur) setelah itu bayi adalah individu yang terpisah. Penyesuaian bayi neonatal bersifat radikal sebelum melanjutkan kemajuan perkembangan mereka.
Sedangkan Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan setelah periode bayi baru lahir selama dua minggu. Masa bayi sering dianggap sebagai keadaan tidak berdaya di mana bayi setiap hari belajar untuk semakin mandiri, sehingga di akhir masa bayi dikenal sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan.
Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya, meskipun seluruh masa anak-anak merupakan masa dasar. Banyak ahli berkeyakinan demikian, seperti Freud yang percaya bahwa penyesuaian diri yang kurang baik pada masa dewasa bermula dari pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak yang kurang baik.
Masa bayi sering dianggap sebagai keadaan tidak berdaya di mana bayi setiap hari belajar untuk semakin mandiri, sehingga di akhir masa bayi dikenal sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan. Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya, meskipun seluruh masa anak-anak merupakan masa dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Dariyo, A. (2007). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Jakarta: Refika Aditama
Hartati. Netty. 2004. Islam dan Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hurlock B. Elizabeth. 1990. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Jakarta. Erlangga;
Jahja Yurdik. 2011.  Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Kencana;
Monks, Knoers, A.M.P & Rahayu, S.R. (1992). Psikologi Perkembangan: Pengantar Dengan Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Muhmila M., Hardisana., dan Indria Dini. 2010. Psikologi Umum dan Anak: AKBID YPSDMI GARUT;
Mujib. Abdul. Dkk. 2005. Islam dan Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Zulkifli.Drs. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar