Kamis, 11 September 2014

MAKALAH METODE PERENCANAAN SISTEM

Disusun Oleh Kelompok 1
Anggota :
Muhammad Rahmadani  2012121591
Erni Hidayati  2012121589
Abdurrazak  2012121590
A.  Pendahuluan
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
Dalam setiap kegiatan, agar dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan harapan hendaknya di rencanakan terlebih dahulu. Kegiatan yang tidak direncanakan, akan terombang-ambing tanpa tujuan. Begitu pula halnya dengan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan harus diadakan perencanaan yang matang tentang segala kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan dalam proses pendidikan tersebut.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.[1] Sebagai aktivitas yang paling utama dalam proses pendidikan di sekolah, pembelajaran harus direncanakan dengan sebaik-baiknya.
Didalam makalah ini akan kami jelaskan tentang pengertian perencanaan pembelajaran secara etimologi, terminologi dan menurut para ahli.


B.  Rumusan Masalah
1.  Apa pengertian perencanaan pembelajaran menurut etimologi ?
2.  Apa pengertian perencanaan pembelajaran menurut terminology ?
3.  Apa pengertian perencanaan pembelajaran menurut para ahli ?
C.  Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Sebelum mengetahui pengertian dari perencanaan pembelajaran, tentu kita harus mengetahui dulu apa arti dari perencanaan dan pembelajaran itu sendiri. Disini akan di jelaskan pengertian perencanaan pembelajaran secara etimologi, terminologi dan menurut para ahli.
A.    Perencanaan Pembelajaran Menurut Etimologi
Menurut etimologi, perencanaan pembelajran terdiri dari dua kata, perencanaan dan pembelajaran.
Perencanaan berasal dari kata rencana yang artinya: rancangan.[2] Adapun kata pembelajaran berarti: proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.[3]
Jadi dapat kita simpulkan bahwa perencanaan pembelajaran menurut etimologi adalah rancangan proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
B.     Perencanaan Pembelajaran Menurut Terminologi
Perencanaan menurut terminologi adalah perencanaan dari kata rencana, yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.[4]
Pembelajaran menurut terminologi adalah merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa yang ditujukan untuk melakukan perubahan sikap dan pola pikir siswa kearah yang lebih baik untuk mencapai hasil belajar yang optimal.[5]
Jadi perencanaan pembelajaran menurut terminologi adalah pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan dalam proses interaksi antara guru dengan siswanya yang bertujuan untuk melakukan perubahan sikap dan pola piker siswa ke arah yang lebih baik untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
C.     Perencanaan Pembelajaran Menurut Para Ahli
Perencanaan menurut para ahli:
Pengertian perencanaan menurut Burhanuddin adalah suatu kegiatan yang sistematis mengenai apa yang akan dicapai, kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode-metode, pelaksanaan tenaga yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pencapaian tujuan.
Sondang P Siagian menjelaskan bahwa perencanaan merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang terhadap hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.[6]
Ely (1979), perencanaan pada dasarnya suatu proses dan cara berfikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan.
Kaufman (1972), perencanaan sebagai suatu proses untuk menetapkan “ke mana harus pergi” dan bagaimana untuk sampai ke “tempat” itu dengan cara yang paling efektif dan efisien.
Terry (1993), perencanaan pada dasarnya adalah penetapan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.[7]
Jadi, kesimpulan yang dapat kita ambil dari pendapat para ahli diatas adalah bahwa perencanaan merupakan suatu proses pemecahan masalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.[8]
1.  Pembelajaran menurut para ahli:
a. Gagne dan Briggs (1979:3)
Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.[9]
b. Knowle
Pembelajaran adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
c. Slavin
Pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman.
d. Rahil Mahyuddin
Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang melibatkan ketrampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelek.[10]
2.  Perencanaan pembelajaran menurut para ahli:
a. 5Branch
Suatu sistem yang berisi prosedur untuk mengembangkan pendidikan dengan cara yang konsisten dan reliable.
b. Smith
Proses sistematis dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran.
c.  Ragan
Proses sistematis dan berfikir dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran, sumber informasi dan evaluasi.[11]
Udin Syaefudin Sa’ud dan Abian Syamsudin Makmun menjelaskan perencanaan pembelajaran adalah:
1.  Suatu proses intelektual yang berkesinambungan dalam menganalisis merumuskan, dan menimbang serta memutuskan dengan keputusan yang diambil harus mempunyai konsistensi internal dan berhubungan secara sistematis dengan keputusan-keputusan lain baik dalam bidang-bidang itu sendiri maupun dalam bidang-bidang lain dalam pembangunan, dan tidak ada batas waktu untuk satu jenis kegiatan, serta tidak harus selalu satu kegiatan mendahului dan didahalui oleh kegiatan lain.
2.  Dari segi umum, perencanaan pendidikan adalah suatu penelitian, pengembangan teori dan teknik, penggambaran rencana tingkat local, regional, nasional, dan global.
3. Dari segi fisik, perencanaan pendidikan adalah perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek tentang gedung sekolah, tata ruang gedung sekolah dan peralatannya, criteria lingkungan kegiatan pembelajaran, dan lainnya.
4.  Dari segi sosial, perencanaan pendidikan adalah tinjauan yang merefleksikan orang, kurikulum, strategi instruksional, tinjauan kebutuhan tenaga kerja dan sosial, rancangan fisik yang dapat meningkatkan interaksi individu dan sosial dan masyaraktanya.
5.  Dari segi administrasi, perencanaan pendidikan adalah control pengembangan, pembuatan keputusan, manajemen operasi, control inventaris, dan perencanaan transportasi.[12]
Dapat kita simpulkan dari defenisi diatas bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses membantu guru secara sistematik dan menganalisis kebutuhan pelajar dan menyusun kemungkinan yang berhubungan dengan kebutuhan belajar mengajar.
D.  Penutup
Perencanaan pembelajaran menurut etimologi adalah rancangan proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Perencanaan pembelajaran menurut terminologi adalah pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan dalam proses interaksi antara guru dengan siswanya yang bertujuan untuk melakukan perubahan sikap dan pola piker siswa ke arah yang lebih baik untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
Perencanaan pembelajaran menurut para ahli dapat disimpulkan adalah proses membantu guru secara sistematik dan menganalisis kebutuhan pelajar dan menyusun kemungkinan yang berhubungan dengan kebutuhan belajar mengajar.



Daftar Pustaka

Rama K, Tri. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Karya Agung, Surabaya.
Sutikno, Sobry, Manajemen Pendidikan, (Lombok: Holistik: 2012)



[2] Drs. Tri Rama K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Karya Agung, Surabaya. Hal 421
[3] Ibid, hal 19
[6] Sobry, Sutikno, Manajemen Pendidikan, (Lombok: Holistik: 2012) h. 21
[12] Matin, Dasar-dasar perencanaan pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2013) h. 13-14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar